Minggu, 15 Februari 2009

Hanya yang terbaik yang akan selalu kuberikan kepada-Mu


Dikisahkan dari seorang saudagar yang kaya raya juga amat dermawan. Ia memiliki rumah yang megah dan pekerja yang banyak dan juga setia. Suatu ketika ia memiliki rencana untuk memenuhi panggilan suci agamanya ke negeri seberang. Ia akan berada di negeri itu kurang lebih 2 tahun. Sebelum berangkat, ia memanggil 2 orang pekerjanya yang setia kepadanya. Mereka berdua pandai dalam dalam membangun rumah.

Berangkatlah sang juragan, " Hai pak tukang, aku akan pergi ke negeri seberang untuk memenuhi panggilan suci ilahi dan aku akan menetap di sana selama 2 tahun. Sebelum aku berangkat aku akan memberikan kalian sejumlah uang untuk kalian membangun rumah, dan aku berharap itu akan selesai saat aku kembali lagi ", tukang berdua itupun menerima amanah itu dan mulai memikirkannya.

Mereka sudah sangat ahli dalam bidang ini dan juga telah bekerja kepada sang juragan selama berpuluh-puluh tahun. Tukang pertama mulai bekerja, tapi apa yang ia lakukan???ia bekerja dengan asal-asalan. Membangun runah yang kecil ala kadarnya dengan kualitas yang sangat sederhana pula. Ia berkata, " sudah berpuluh-puluh tahun aku bekerja, dan selalu ini-ini terus pekerjaanku", rupanya ia sudah mulai jenuh dengan pekerjaannya padahal ia mampu membuat yang lebih bagus lagi.

Dengan semangatnya tukang kedua melaksanakan amanahnya. Ia membangun rumah yang megah dengan ukuran yang amat besar dengan fasilitas yang sungguh lengkap. Jika dibandingkan dengan rumah juragan yang sudah ada, mungkin hasil karyanya ini lebih bagus lagi....,

2 tahun pun berlalu dan sang juragan pun kembali. Ia memanggil kedua tukangnya dengan melihat buah hasil karya mereka. Dengan senyum ramah yang mengembang ia memandang kedua tukangnya, " bagaimana dengan tugas kalian?apa sudah selesai?"
Tukang pertama menjawab, " Ya juragan, kami telah selesai mengerjakan amanah yang telah engkau embankan kepada kami", sambil menyerahkan kunci rumah ia berkata, " dan inilah buah karyaku ", sang juragan pun tersenyum dengan ramahnya.
Tukang kedua berkata, " Tuan, hanya ini yang bisa aku persembahkan kepadamu, aku berpikir mungkin ini akan menjadi karya terakhir yang bisa aku buat, ia pun menyerahkan kuncinya dan sang juragan pun tersenyum kepadanya.
"Wahai para tukangku, kalian telah mengerjakan amanah yang ku embankan kepada kalian dengan baik, dan ambillah kembali kunci ini, itu buah amal kalian dari pekerjaan kalian.., dengan tetap senyum ramah, ia pergi meninggalkan tukangnya..,

2 komentar: